Catatlahsemua topik yang terlintas di dalam pikiran untuk memudahkan penseleksian bahan atau topik. 3. Menseleksi bahan Setelah mendapatkan topik, seleksilah topik-topik tersebut yang sesuai dengan tema karangan dan penting. Hindari membahas topik-topik yang tidak penting untuk di bahas. 4. Mengembangkan kerangka karangan

Mahasiswa/Alumni STKIP PGRI PASURUAN17 November 2021 1251Hai Andy. Jawaban untuk soal ini adalah C Teks deskripsi adalah teks yang menjelaskan objek secara rinci dan detail. Ciri-ciri teks deskripsi adalah sebagai berikut. 1. Memberi perincian pada suatu objek atau suasana yang dideskripsikan. 2. Bersifat faktual. 3. Melibatkan pancaindra. 4. Pembaca seakaran ikut merasakan. Jika suatu teks deskripsi memiliki topik "Hari-hari Menyenangkan Bersama Teman Lamaku." maka hal-hal yang perlu dirincikan ialah kegiatan ketika makan bersama, berbagi pengalaman, dan menuju objek wisata. Jadi, jawaban yang tepat adalah C. Semoga membantu ya

Catatlahsemua topik yang terlintas di dalam pikiran untuk memudahkan penseleksian bahan atau topik. 3) Menseleksi bahan. Setelah mendapatkan topik, seleksilah topik-topik tersebut yang sesuai dengan tema karangan dan penting. Hindari membahas topik-topik yang tidak penting untuk di bahas. 4) Mengembangkan kerangka karangan.
Mahasiswa/Alumni Universitas Pendidikan Indonesia24 Desember 2021 1906Hai Tissa Y. Terima kasih sudah bertanya di Roboguru Dalam menyusun suatu karangan eksposisi, penulis harus mengetahui perincian tentang suatu topik yang ingin dibahas, kemudian membagi perincian tersebut berdasarkan urutan kronologinya. Cermati pembahasan berikut. Eksposisi adalah sebuah paragraf atau karangan yang didalamnya terkandung informasi-informasi serta pengetahuan yang ditulis. Teks ini hanya memiliki satu argumentasi. Teks eksposisi bertujuan untuk menjelaskan suatu informasi yang bersifat informatif sehingga pengetahuan pembaca sendiri bertambah. Ketika menyusun teks eksposisi, perlu memerhatikan langkah-langkah sebagai berikut 1. Menentukan topik Memilih topik sebagai gagasan pokok yang akan dikembangkan menjadi teks eksposisi. Bagian ini akan sangat membantu dalam pengembangan tesis. Tentukanlah topik apa yang akan dipilih, contohnya, tentang pendidikan, ekonomi, kesehatan, atau yang lainnya. Pilihlah topik yang kamu kuasai, sumbernya mudah didapat, dan menarik perhatian pembaca. 2. Menentukan tujuan penulisan. Tujuan eksposisi nantinya membantu menciptakan batasan permasalahan atau batasan topik. Sehingga, teks berfokus membahas suatu tujuan dengan jelas. 3. Membuat kerangka teks. Kerangka teks dapat dibuat dengan merumuskan gagasan pokok. 4. Menyusun kerangka teks eksposisi Menyusun kerangka berarti memisahkan topik ke dalam beberapa subtopik secara sistematis dan logis. 5. Menuliskan teks eksposisi secara padu serta struktur teks eksposisi. Pada tahap ini, penulis harus mampu menyajikan fakta-fakta dan alasan logis sekaligus memilih kata atau istilah yang tepat. Susunannya mengikuti struktur tesis, argumentasi, dan penegasan ulang. Berdasarkan penjelasan di atas, dalam membuat karangan eksposisi, penulis harus mengetahui perincian tentang suatu topik yang ingin dibahas, kemudian membagi perincian tersebut berdasarkan urutan kronologinya. Kemudian menentukan tujuan, lalu membuat kerangka teks. Langkah selanjutnya adalah menyusun kerangka teks yang sudah dibuat, dan langkah terakhir adalah menulis sesuai struktur teks eksposisi, yaitu tesis-argumentasi-penegasan ulang. Semoga membantu ya
Mengadakaninventarisasi topik-topik bawahan yang dianggap perincian dari tesis atau pengungkapan maksud tadi. mau tidak mau bagian tersebut harus dijelaskan berturut-turut dalam karangan itu. 2. Pola Logis adalah tanggapan yang sesuai dengan jalan pikiran untuk menemukan landasan bagi setiap persoalan yang mampu dituangkan dalam suatu

Berikut ini akan dijelaskan pengertian topik dan bagaimana cara membuat topik yang baik untuk sebuah tulisan. Bagi anda yang sudak menulis atau ingin membuat sebuah forum yang jelas, tentu harus memperhatikan topik pembicaraan atau tulisan. Hal itu sangat penting agar tulisan atau pembicaraan tidak keluar dari topik yang sedang dibicarakan atau ditulis atau dibahas. Nah, tentunya pentingnya sebuah topik sesuai pula dengan pengertian topik itu sendiri. Berikut ini akan dijelaskan pengertian topik. Pengertian Topik Topik secara etimologis berasal dari bahasa Yunani yakni Topoi yang artinya tempat. Dengan demikian Topik bisa dikatakan hal yang sudah dibatasi tempatnya. Topik berarti pokok pembicaraan atau oko permasalahan. Topik berarti pokok pembicaraan atau pokok permasalahan. Sedangkan kalau dikaitkan dengan karangan, maka topik karangan adalah sesuatu hal yang digarap menjadi karangan. Jadi topik bisa dikatakan jawaban atas pertanyaan maslaah apa yang akan ditulis dan atau akan menulis tentang apa. Ibaratnya seseorang yang akan menulis, maka ia harus menentukan dulu topik apa yang akan ditulis. Lalau apa yang menjadi ciri khas topik. ternyata terletak pada permasalahannya yang berifat umum dan belum terurai. Topik berbeda dengan judl. Judul karangan pada umumnya adalah rincian dan penjabaran dari topik. Judul lebih spesifik

Iniadalah vaksin yang tidak aktif yang menggunakan virus SARS-COV-2 yang tidak aktif. Pada Mei 2021, yang meminta lebih banyak data dari perusahaan sehubungan dengan keselamatan tembakan dan proses pembuatannya. Mereka ingin menentukan apakah itu sesuai dengan standar WHO dan berharap untuk membuat keputusan pada bulan Juni. Jenis: Virus SARS
A. Topik dan Judul Topik berarti pokok pembicaraan, pokok pembahasan, pokok permasalahan, atau masalah yang di bicarakan. Topik karangan adalah suatu hal yang akan di garap menjadi karangan. Adapun judul karangan pada dasarnya adalah perincian atau penjabaran dari topik. Jika dibandingkan dengan topik, judul lebih spesifik dan sering telah menyiratkan sudut pandang atau variabel yang akan di bahas. Berdasarkan uraian di atas kini dapat diketahui persamaan dan perbedaan antara topim dan judul. Persamaannya yaitu dalam hal sama-sama dapat menjadi judul karangan. Sedangkan perbedaannya yaitu, topik adalah “payung besar” yang bersifat umum dan belum menggambarkan sudut pandang penulisnya, sedangkan judul lebih spesifik dan mengandung permasalahan yang lebih jelas atau lebih terarah dan sering telah menggambarkan sudut pandang penulisnya. Untuk mempersempit pokok pembicaraan ada beberapa cara yang lazim dilakukan. Cara pertama adalah dengan memecah poko pembicaraan menjadi bagian-bagian yang makin kecil yang disebut subtopik. Cara kedua ialah dengan menulis pokok umum dan membuat daftar aspek khusus apa saja dan pokok itu secara berurutan ke bawah. Cara ketiga dapat dilakukan dengan mengajukan lima pertanyaan berikut mengenai pokok pembicaraan apa, siapa, di mana, kapan, dan bagaimana. Contoh berikut ini adalah hasil cara pertama dan cara kedua untuk mempersempit atau membatasi topik supaya lebih spesifik dari topik sebelumnya. a Menurut tempat b Menurut waktu/periode/zaman c Menurut hubungan sebab-akibat d Menurut pembagian bidang kehidupan manusia e Menurut aspek khusus-umum/individual-kolektif f Menurut objek material dan objek formal B. Tema dan Tesis Tema berarti pokok pemikiran, ide, atau gagasan tertentu yang akan dituangkan oleh penulis dan karangannya. Tema adalah sesuatu yang melatarbelakangi dan mendorong seseorang menuliskan karangannya. Jika seseorang memikirkan sesuatu tema tentulah terkandung maksud, tujuan, atau sasaran tertentu yang ingin dicapainya. Maksud dan tujuan itu disebut tesis. Tesis adalah pernyataan singkat tentang maksud dan tujuan penulis. Jika penulis merasa dalam kerangka karangannya cukup dengan merumuskan tesis, maka ia tidak perlu lagi merumuskan tema. Namun, jika dengan tesis terasa belum cukup, penulis perlu merumuskan tema secara eksplisit untuk memudahkan penyusunan bab dan subbab dalam karangannya nanti. Perhatikan contoh berikut ini Topik Cara Mengemukakan Pendapat yang Efektif Tesis Mengemukakan pendapat haruslah secara logis dan sistematis dengan menggunakan bahasa yang tepat. C. Kerangka Outline Karangan Kerangka karangan adalah rencana teratur tentang pembagian dan penyusunan gagasan. Fungsi utama kerangka karangan adalah untuk mengatur hubungan antara gagasan-gagasan. Secara terinci kerangka karangan dapat membantu pengarang/penulis dalam hal-hal sebagai berikut Keraf, 1998195-196. a Kerangka karangan akan mempermudah pengarang menuliskan karangannya dan dapat mencegah pengarang mengolah suatu ide sampai dua kali, serta mencegah pengarang keluar dari sasaran yang sudah ditetapkan. b Kerangka karangan akan membantu pengarang mengatur atau menempatkan klimaks yang berbeda-beda di dalam karangannya. c Bila kerangka karangan telah rapi tersusun, berarti separuh karangan sudah “selesai” karena semua ide sudah dikumpul, dirinci, dan diruntun dengan teratur. Pengarang tinggal menyusun kalimat-kalimatnya saja untuk “membunyikan” ide dan gagasannya. d Kerangka karangan merupakan miniatur dan keseluruhan karangan. Melalui kerangka karangan, pembaca dapat melihat intisari ide serta struktur karangan secara menyeluruh. Bentuk Kerangka Karangan 1. Bentuk kerangka karangan ada dua macam, yaitu Kerangka topik. Kerangka topik terdiri atas kata, frasa, klausa, yang di tandai dengan kode yang sudah lazim untuk menyatakan hubungan antargagasan. Kerangka karangan. Kerangka karangan lebih bersifat resmi dan unsur-unsurnya tampil berupa kalimat lengkap. Kerangka kalimat banyak dipakai pada proses awal penyusunan outline. Jadi, kerangka dapat saja berbentuk gabungan kerangka kalimat dan kerangka topik. Hubungan di antara gagasan yang di tunjukkan oleh kerangka dinyatakan dengan serangkaian kode berupa huruf dan angka. Agar karangan terstruktur rapi, pengarang harus membagi-bagi gagasan dan menempatkannya sedemikian rupa dalam bab dan subbab. 2. Pola Penyusunan Kerangka Karangan Ada dua pola terpenting yang lazim dipakai untuk menyusun kerangka karangan, yaitu a. Pola Alamiah Kerangka karangan yang berpola alamiah mengkikuti keadaan alam yang berdimensi ruang dan waktu. Urutan bab dan subbab dalam kerangka berpola alamiah dapat dibagi dua, yaitu Urutan Ruang Urutan ruang dipakai untuk mendeskripsikan suatu tempat atau ruang, umpamanya kantor, gedung stadion, lokasi/wilayah tertentu. Urutan Waktu Urutan waktu dipakai untuk menarasikan menceritakan kronologi peristiwa/kejadian, baik yang berdiri sendiri maupun yang merupakan rangkaian peristiwa. b. Pola Logis Pola logis memakai pendekatan berdasarkan cara berpikir manusia. Cara berpikir ada beberapa macam dan pendekatannya berbeda-beda bergantung sudut pandang dan tanggapan penulis terhadap topik yang akan ditulis. Adapun macam-macam urutan logis adalah klimaks-antiklimaks, sebab-akibat, pemecahan masalah, dan umum-khusus. Langkah-Langkah Menulis Karangan Pemilihan Topik, maksudnya pilih pokok bahasan tertentu dan tentukan ruang lingkupnya. Perumusan Tema, yaitu tetapkan tujuan dan sasaran, serta merumuskan pokok pikiran. Penyusunan Outline, artinyasesuaikan bentuk dan jenis karangan dengan metode penelitian. Pengumpulan Data, adalah laksanakan penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan. Penulisan Draft Konsep, artinya klasifikasikan data, lalu susun menjadi wacana. Penyuntingan Wacana, yaitu suntinglah kaidah bahasa, diksi, kalimat, dan alinea.

Ciribahasa dalam paragraf deskriptif objektif, antara lain. 1) Mempunyai gaya khusus dan sederhana; 2) Kalimat-kalimatnya relatif sederhana dan singkat; 3) Nada yang dipergunakan haruslah sesuai dengan penyajian bahan yang objektif dan langsung; 4) Kalimat yan digunakan memihak dan tidak berbelit-belit atau langsung pada sasaran.

Pengertian Topik atau Judul Apa yang dimaksud dengan Topik ? Pengertian topik berasal dari Bahasa Yunani dibaca topoi yang berarti tempat, dalam tulis menulis berarti pokok pembicaraan atau sesuatu yang menjadi landasan penulisan suatu artikel. Pengertian topik sendiri adalah pokok pembicaraan dalam sebuah diskusi, ceramah, karangan. bahan diskus Cara Membatasi dan Menentukan Sebuah Topik atau Judul Ada beberapa cara untuk membatasi sebuah topik. Kita dapat membatasi untuk dapat menentukan topik melakukan cara-cara sebagai berikut 1. Tetapkan Topik Dalam Kedudakan Sentral Yang pertama dapat kita lakukan untuk menentukan suatu topik adalah dengan menetapkan topik yang akan dibahas dalam kedudukan sentral. 2. Diajukan pertanyaan Dapat juga menentukan topik dengan mengajukan pertanyaan, apakah topik yang berada dalam kedudukan sentral itu masih dapat dibahas lebih lanjut atau tidak. Bila masih dapat di bahas secara lebih lanjut, maka tempatkanlah rincian itu disekitar lingkaran topik pertama tadi. 3. Menentukan Pilihan Berdasarkan rincian yang sebelumnya telah ditetapkan tadi pada poin nomor 2, yang mana yang akan dipilih. 4. Mengajukan pertanyaan Ajukanlah pertanyaan apakah sektor yang diajukan tadi masih dapat dirinci lebih lanjut atau sudah tidak. 5. Memperhatikan Syarat Topik Yang Baik dan Benar Untuk membuat dan memutuskan topik yang baik dan benar. Kita harus memperhatikan syarat-syarat suatu topik dikatakan baik, yaitu sebagai berikut. Menarik untuk dapat ditulis dan dibaca Topik dapat dikatakan sangat menarik bagi penulis ketika meningkatkan kegairahan dalam mengembangkan penulisannya, dan bagi pembaca akan mengundang minat untuk membacanya. Dikuasai dengan baik oleh penulis minimal prinsip-prinsip ilmiah Untuk menghasilkan tulisan yang baik, penulis harus menguasai teori-teori atau data sekunder, data di lapangan atau data primer. Penulis juga perlu menguasai waktu, biaya, metode pembahasan, bahasa yang digunakan, dan bidang ilmu. 6. Pembatasan sebuah topik atau judul Topik harus dibatasi agar dapat dikuasai secara baik. Oleh karena itu, pembatasan sebuah topik mencangkup beberapa hal sebagai berikut Konsep yang akan diajukan Variabel penelitian Data Lokasi atau lembaga pengumpulan data Batas waktu pengumpulan datanya Topik yang terlalu luas akan menghasilkan tulisan yang dangkal sehingga sulit dibahas, tidak mendalam, dan tidak tuntas untuk dibahas. Berdasarkan hal tersebut, maka pembahasan akan menjadi tidak fokus pada masalah utama yang ditulis atau dibaca. Akibatnya, pembahasan menjadi panjang, namun tidak berisi dan dimengerti. Sedangkan, jika topik yang diangkat sangat sempit, maka akan menghasilkan tulisan yang tidak baik bagi pembacanya. Disamping itu, karangan menjadi sulit dikembangkan, dihaluskan, hubungan variabel kurang jelas, tidak menarik untuk dibahas atau dibaca. Oleh karena itu, pembahasan topik harus dilakukan secara cermat, sesuai dengan kemampuan dana, tenaga, waktu, tempat, dan kelayakan yang dapat diterima oleh pembacanya. 7. Sumber untuk mendapatkan topik yang baik Penting juga untuk menentukan sumber-sumber untuk menulis sebuah topik. Sumber-sumber menentukan topik dapat datang dari mana saja, seperti Sumber pengalaman kita ataupun orang lain atau mendengar orang berbicara dan sebagainya. Sumber-sumber pengamatan melalui proses membaca atau melihat diperpustakaan. Sumber-sumber imajinasi atau daya pikir pribadi Hasil dari penalaran dengan membandingkan kita dan pengembangannya
Caripekerjaan yang berkaitan dengan Convert apa reference harvard style atau upah di pasaran bebas terbesar di dunia dengan pekerjaan 21 m +. Ia percuma untuk mendaftar dan bida pada pekerjaan.
Memilih dan menentukan topik penelitian merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh peneliti sebelum melakukan sebuah penelitian. Penentuan topik penelitian ini penting dilakukan oleh peneliti karena topik inilah yang akan menjadi kajian atau fokus utama dari sebuah penelitian. Topik penelitian harus ditentukan dengan tepat. Salah satunya adalah yang sesuai dengan bidang keilmuan peneliti. Hal ini tentunya akan berpengaruh pada kedalaman pembahasan dan pemahaman peneliti terkait dengan topik dan teori yang berkaitan. Tidak hanya harus sesuai dengan bidang keilmuan dari peneliti, topik penelitian yang dipilih juga sebaiknya yang memiliki dampak bagi pembaca atau bagi masyarakat luas. Bagaimana caranya untuk menentukan topik penelitian yang baik, serta pertimbangan apa saja yang perlu dipikirkan? Simak penjelasannya berikut ini. Daftar Isi 1Apa Itu Topik PenelitianCara Menentukan Topik Penelitian yang Baik1. Sesuaikan dengan Bidang Peneliti2. Bermanfaat untuk Subjek Penelitian3. Memilih Hal yang Sedang Tren4. Terjangkau oleh Peneliti5. Data Mudah Didapatkan6. Topik Penting untuk Diteliti7. Topik Penelitian MenarikPertimbangan Memilih Masalah Menjadi Topik Penelitian1. Masalah Layak Dibahas2. Peneliti Familiar dengan Masalah3. Tidak Terlalu Luas, tapi Tidak Terlalu Sempit4. Masalah Tidak Terlalu BaruContoh Topik Penelitian1. Sosial2. Sejarah3. Sosiologi4. Akuntansi Apa Itu Topik Penelitian Istilah topik penelitian berasal dari kata topoi dalam bahasa Yunani, yang berarti tempat landasan dalam tulis menulis. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, topik diartikan sebagai pokok pembicaraan dalam diskusi, ceramah, karangan, dan sebagainya. Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa topik penelitian adalah pokok pembicaraan yang diangkat atau dituliskan dalam sebuah penelitian. Sebuah penelitian tidak dapat dilakukan tanpa adanya topik penelitian yang ditentukan oleh peneliti. Dalam sebuah penelitian, topik penelitian menjadi landasan dan pedoman dari dilakukannya sebuah penelitian. Topik penelitian biasanya masih bersifat abstrak, terlalu umum, dan luas. Namun hal ini nantinya akan menjadi lebih spesifik dan terarah seiring dengan dilakukannya proses penelitian lebih lanjut. Misalnya saja seperti pembuatan fokus penelitian, rumusan masalah, pencarian data, hingga penulisan laporan penelitian. Topik penelitian bisa berasal dari mana saja dan didapatkan dari mana saja, tergantung dari bidang ilmunya. Kondisi sosial, penyakit, hingga kebutuhan inovasi bisa menjadi topik penelitian yang diangkat oleh peneliti. Meski topik penelitian bisa didapatkan dari mana saja, namun tetap ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh peneliti dalam menentukan topik penelitian. Misalnya seperti apakah topik penelitian tersebut bermanfaat bagi pembaca, atau apakah topik penelitian tersebut bisa diteliti. Bca artikel terkait Cara Menjawab Alasan Memilih Judul Skripsi Cara Menentukan Topik Penelitian yang Baik Dalam melakukan penelitian, harus ada masalah atau topik yang melatarbelakanginya. Maka dari itu, topik penelitian menjadi hal pertama yang harus ditentukan dalam melakukan sebuah penelitian. Bagaimana cara menentukan topik penelitian yang baik? Berikut ini adalah tujuh langkah cara menentukan topik penelitian yang baik 1. Sesuaikan dengan Bidang Peneliti Cara pertama yang harus dilakukan untuk menentukan topik penelitian yang baik adalah dengan menentukan topik penelitian sesuai dengan bidang peneliti. Misalnya, peneliti adalah seseorang yang ahli di bidang transportasi, maka topik penelitiannya sebaiknya membicarakan mengenai transportasi. Seorang peneliti wajib untuk memahami dengan baik bidang studinya dan menentukan topik penelitian yang sesuai bidangnya, agar ia bisa membahas topik penelitian itu dengan mendalam, sesuai dengan ilmu yang dimilikinya. Hasil penelitian yang dibahas dengan baik akan memberikan manfaat kepada yang membaca, maupun perkembangan ilmu pengetahuan. 2. Bermanfaat untuk Subjek Penelitian Dalam menentukan topik penelitian, pastikan hasil akhir atau output dari penelitian memiliki manfaat untuk subjek penelitian secara khusus dan masyarakat luas secara umum. Sebuah penelitian dapat dinilai berhasil dilakukan jika memiliki manfaat untuk masyarakat, bisa diterapkan pada kehidupan nyata, atau memberikan solusi atas suatu permasalahan. 3. Memilih Hal yang Sedang Tren Dalam menentukan topik penelitian, seorang peneliti sebaiknya memilih hal atau tema yang sedang tren atau terjadi di masyarakat. Menentukan topik penelitian dari hal yang sedang tren akan membuat penelitian jadi lebih relevan dengan keadaan yang sedang terjadi. Namun kekurangan dari cara ini adalah pencarian data yang cukup sulit dilakukan, atau teori yang sulit dicari, terutama kalau fenomena yang terjadi belum pernah terjadi sebelumnya. 4. Terjangkau oleh Peneliti Topik penelitian yang dipilih oleh peneliti juga harus memerhatikan aspek keterjangkauan. Terjangkau yang dimaksud ini dapat dilihat dari berbagai sisi, mulai dari lokasi, waktu, kerjasama, hingga dana. Peneliti sebaiknya bisa menjangkau lokasi penelitian dengan baik, agar penelitian dapat dilakukan dengan lancar. Sedangkan untuk waktu, pastikan peneliti memang memiliki waktu untuk melakukan penelitian. Sehingga penelitian dapat diselesaikan dalam waktu yang tepat dan masih relevan dengan tren yang terjadi. Kerjasama dari subjek penelitian juga penting bagi peneliti, agar penelitian dapat berjalan lancar. Terakhir, keterjangkauan dana untuk penelitian juga harus diperhatikan oleh peneliti dalam menentukan topik penelitian. Peneliti bisa mencari sponsor untuk mendukung melakukan penelitian. 5. Data Mudah Didapatkan Ketika menentukan topik penelitian, peneliti juga harus memperkirakan apakah data penelitian bisa didapatkan dengan mudah. Sebuah penelitian dengan topik penelitian yang bagus akan menjadi terhambat jika data penelitian sulit untuk didapatkan. Maka dari itu, tentukan topik penelitian dengan data yang mudah didapatkan. 6. Topik Penting untuk Diteliti Cara lain untuk menentukan topik penelitian yang baik adalah dengan mempertimbangkan apakah topik cukup penting untuk diteliti. Ada dua hal yang bisa dipertimbangkan apakah topik tersebut penting atau tidak. Hal pertama apakah nantinya hasil penelitian bisa memenuhi keperluan ilmu pengetahuan dan masyarakat. Hal kedua adalah topik penelitian yang sifatnya bukan duplikasi dari topik penelitian yang sudah dilakukan peneliti lain. 7. Topik Penelitian Menarik Dalam menentukan topik penelitian, sebaiknya peneliti memilih topik yang menarik bagi berbagai pihak. Baik itu untuk peneliti yang melakukan penelitian, bagi dunia akademik, maupun bagi masyarakat. Peneliti yang melakukan penelitian harus melihat bahwa topik penelitian adalah hal yang menarik, agar peneliti semangat dalam mengerjakan penelitian, serta agar hasil penelitian dapat diterima dengan baik oleh berbagai pihak. Rekomendasi Buku Penelitian dan Skripsi Dapatkan Buku-Buku Penelitian Lainnya di Buku Penelitian Pertimbangan Memilih Masalah Menjadi Topik Penelitian Ketika memilih masalah untuk dijadikan topik penelitian, maka ada beberapa hal yang harus dijadikan pertimbangan. Berikut ini adalah beberapa pertimbangan memilih masalah menjadi topik penelitian 1. Masalah Layak Dibahas Pertimbangan pertama dalam memilih masalah menjadi topik penelitian adalah apakah masalah tersebut layak untuk dibahas serta memiliki manfaat jika dibahas. Layak dibahas dan bermanfaat berkaitan dengan sumbangan hasil dari topik penelitian untuk pengembangan bidang ilmu pengetahuan dan sesuai dengan bidang yang ditekuni oleh peneliti. 2. Peneliti Familiar dengan Masalah Tidak hanya masalah yang akan dijadikan topik penelitian haruslah sesuai dengan bidang penelitian, tapi peneliti juga harus sudah familiar dengan masalah yang akan menjadi topik penelitian. Jika peneliti sudah familiar dengan masalah yang akan dijadikan topik penelitian, maka penelitian akan mudah dilakukan dan analisisnya dapat dilakukan dengan tepat. 3. Tidak Terlalu Luas, tapi Tidak Terlalu Sempit Masalah yang terlalu luas sama sulitnya untuk dijadikan topik penelitian dengan masalah yang terlalu sempit. Jika masalah terlalu luas, maka peneliti akan kesulitan untuk membuat topik penelitian untuk pembahasan yang mendalam. Sedangkan jika masalah terlalu sempit, hal ini akan membuat topik penelitian jadi terlalu khusus dan tidak berpengaruh pada pengembangan ilmu pengetahuan. 4. Masalah Tidak Terlalu Baru Untuk membuat topik penelitian yang menarik, salah satu caranya adalah dengan memilih kejadian atau fenomena yang sedang tren saat itu. Namun sebaiknya fenomena, kejadian, maupun masalah yang dipilih tidak terlalu baru atau muncul ke permukaan. Sebab, akan ada kesulitan-kesulitan yang muncul saat menjadikan masalah yang terlalu baru menjadi sebuah topik penelitian. Kesulitan pencarian data kepustakaan yang akan dipakai sebagai landasan analisis akan terbatas. Kesulitan kedua adalah masalah yang bisa terus berkembang dan hasil analisis tidak tepat serta mendalam. Baca juga Fokus Penelitian Adalah Bagi kamu yang sedang mencari contoh topik penelitian, berikut ini adalah contoh-contoh topik penelitian di berbagai bidang 1. Sosial Mengetahui hubungan meningkatnya jumlah kriminalitas dengan pandemic COVID-19 yang terjadi sejak tahun upaya menurunkan tingkat kemiskinan untuk meningkatkan tingkat pendidikan dan menurunkan angka siswa yang putus sekolah. 2. Sejarah Peran golongan muda pada peristiwa Proklamasi pencarian rempah-rempah oleh bangsa Portugis dengan masuknya budaya baru ke Indonesia. 3. Sosiologi Semakin berkembangnya budaya bullying di sekolah karena guru yang tidak peduli saat ada siswa atau siswi yang generasi muda untuk melestarikan upacara adat di daerah asal masing-masing dan mengenalkannya ke luar negeri. 4. Akuntansi Meningkatnya minat investasi saham dan reksadana pada karyawan usia 26-35 dipengaruhi oleh influencer sebagai Brand Ambassador. Rekomendasi Buku Penelitian dan Skripsi Dapatkan Buku-Buku Penelitian Lainnya di Buku Penelitian Penulis Tyas Wening Fy9M.
  • wcmb972zcc.pages.dev/167
  • wcmb972zcc.pages.dev/59
  • wcmb972zcc.pages.dev/160
  • wcmb972zcc.pages.dev/423
  • wcmb972zcc.pages.dev/134
  • wcmb972zcc.pages.dev/295
  • wcmb972zcc.pages.dev/11
  • wcmb972zcc.pages.dev/481
  • perincian topik yang tidak sesuai adalah